BICARA TENTANG ANAK DAN GADGET, OLEH-OLEH DARI DIGITAL PARENTING TALK SISTERNET
Hai moms, siapa yang kalau wiken kasih "jatah" lebih ke anak buat pegang gadget dan main internet?
Kemajuan teknologi terutama di bidang digital emang jadi satu pendorong percepatan terhadap segala hal. Mulai dari percepatan informasi, percepatan diri mengolah kemampuan pribadi, dan juga percepatan anak buat mengenal gadget dan dunia digital itu sendiri.
Is it all bad? Of course not. For me personally, semua itu tergantung gimana kita menyingkapi dan meresponnya. Contoh yang aku alami sendiri nih, si kakak memang udah kenal gadget sejak dia 3 tahunan. Nggak full tentu, pake gadget aku kalau lagi nggak aku pake. But then, she learns English from youtube. She can even make a conversation in English with me sejak 4 tahun. Tapi bukan berarti nggak ada drama. Sempet juga ada masa dia kebablasan dan agak heboh sedih pas nggak dibolehin make gadget. But then we learn a lot about how to deal with this tricky thing. Bintang gimana? It is a completely different story!
Luckily, kemarin (28 Maret 2019) aku bisa dateng di acara yang digagas sama Sisternet bareng Kemenkominfo dan Siber Kreasi, yang ngebahas persis soal ini. Diskusi Digital Parenting: Anakku, Internet dan Gadget sendiri diisi sama 3 pemateri ahli dengan tema yang berkesinambungan satu sama lain.
Sesi pertama diisi oleh Ibu Maryam F. Barata, Direktur tata kelola aptika, yang membahas soal Upaya Pemerintah Mengurangi Konten Negatif. To be honest, me myself so worried about this. Karena kita bisa sih nemenin anak pegang gadget, tapi kadang ada konten yang nggak bisa kita halau atau saring seperti iklan yang muncul di tengah games atau youtube video. Satu-satunya cara paling ampuh ya membatasi sama nemenin pas mereka mengakses gadget.
Ngomongin soal konten negatif, there are so many types that being a concern for our goverment.
So how do the goverment prevent it? Menurut ibu Maryam, pemerintah udah nerapin banyak cara nih buat menangkis konten negatif. Mulai dari menutup website berkonten negatif, hingga membuka layanan pengaduan dimana kita bisa berperan serta juga. Wah setuju nih moms, menjaga kenyamanan ruang digital memang tugas bersama ya!
Lanjut ke sesi kedua nih, ada ibu Widuri (Deputy Director ICT watch) yang share soal 3 motivasi anak buat mengakses internet.
Dari motivasi anak buat akses internet, kita mulai bisa bikin persiapan dengan setting rules untuk ditepati bersama saat anak akan menggunakan internet.
Mulai dari pemahaman kalau gadget ini tetap milik orangtua (jadi status anak hanya meminjam), lalu pembatasan waktu dengan membuat jadwal pemakaian gadget, hingga pendampingan.
Rumit? Nggak juga kok, moms. As soon as kita dapet ritmenya, bakalan jauh lebih mudah dan enak buat kita dan anak.
Last but not least, ada ibu Nuniek Tirta (psikolog klinis) yang ngajakin kita untuk mengenali tipe atau kepribadian anak kita untuk jadi modal mengatur dan membatasi penggunaan gadget dan internetnya. Bu Nuniek cerita bahwa beliau pun menerapkan dua pola yang berbeda buat kedua anak beliau yang secara karakter memang berbeda.
Jadi kalau kita udah tahu nih, anak kita tipikalnya pleasure atau pain, habis itu kita bisa sesuaikan bentuk "pembatasan" penggunaan gadgetnya seperti apa, biar anak lebih mudah memahami dan bisa menepati pembahasan itu dengan lebih lancar. Oya, ada tips juga nih dari bu Nuniek buat pake apps dalam proses parenting control kita. Moms udah ada yang coba kah?
Watta a fine insightful afternoon with Sisternet! Thank you for having me and yes, I will definitely use the info for my kids!
Posting Komentar untuk "BICARA TENTANG ANAK DAN GADGET, OLEH-OLEH DARI DIGITAL PARENTING TALK SISTERNET"